Skip to Content
Loading
Wakasek Humas
Wakasek Humas
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?
Foto TU

Arsid, S.Sos.

Plt.Kepala TU

Foto TU

Khadijah, S.Sos.

Pengadministrasi Perlengkapan

Foto TU

Dewi Indrawati, S.Sos.

Bendahara BOS

Foto TU

Fahruddin, S.Sos.

Bendahara BLUD

Foto TU

Nurasiah, A. Md..

Pengadministrasi Kesiswaan.

Foto TU

Yunus, S. Pd..

Operator Tata Usaha.

Foto TU

Eva Susanti, S. Sos.

Pengadministrasi Perlengkapan, peralatan, asset dan inventaris dan operator SIMDA

Foto TU

Kartini.

Pengadministrasi Kepegawaian

Foto TU

Nuraini, S. Sos.

Pengadministrasi Persuratan dan Operator TU.

Foto TU

Nurhayati, S. Sos.

Operator Dapodik

Foto TU

Eka Novilia

Pengadministrasi Kesiswaan

Foto TU

Sri Darmayanti .

Pengadministrasi Umum Pada Wakasek. Kurikulum

Foto TU

Subhan .

Pengadministrasi Umum pada Wakasek Sarana dan Prasarana

Foto TU

Rosminarti, A. Md

Pengadministrasi Perpustakaan

Foto TU

Nurdin, S. Sos.

Pengadministrasi Umum pada bengkel TAV

Putri Indah

Putri Indah

Pengadministrasi Umum.

Foto TU

Rahma, S. Sos

Pengadministrasi Perpustakaan

Foto TU

Sri Yanti

Pengadministrasi Umum pada R. LSP

Foto TU

Anhar

Pengadminstrasi Umum

Foto TU

Endang

Pengaministrasi Umum pada Bengkel Bangunan

Foto TU

Irwan

Pengadministrasi Perlengkapan

Foto TU

Muhidin

Pengadministrasi Umum pada Bengkel TPTU

Foto TU

Sukardin

Pengadministrasi Umum pada Bengkel TKIN

Pendidikan Vokasi: Mencetak Generasi Siap Kerja dan Berdaya Saing Global

 

Pendidikan vokasi atau kejuruan menjadi salah satu pilar penting dalam mencetak tenaga kerja terampil yang siap menghadapi dunia industri. Di Indonesia, pendidikan vokasi diwujudkan melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang dirancang untuk memberikan keterampilan praktis sekaligus teori dasar kepada peserta didik.


Keunggulan utama pendidikan vokasi adalah kurikulumnya yang berbasis kompetensi. Peserta didik tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga melakukan praktik langsung di bengkel, laboratorium, maupun dunia industri melalui program magang. Hal ini membuat lulusan lebih siap kerja karena terbiasa menghadapi situasi nyata di lapangan.


Selain itu, pendidikan vokasi mendorong terciptanya wirausahawan muda. Melalui unit produksi sekolah, siswa diajarkan membuat produk atau jasa yang bernilai ekonomi. Dengan demikian, lulusan tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja.


Dalam era globalisasi, pendidikan vokasi juga harus adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar. Kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (IDUKA) sangat penting agar kompetensi lulusan sesuai dengan standar yang dibutuhkan. Program sertifikasi kompetensi dan kelas industri merupakan contoh nyata upaya meningkatkan daya saing global.


Namun, tantangan masih ada, seperti keterbatasan sarana praktik, kesenjangan kualitas antar sekolah, serta minimnya guru produktif yang sesuai bidang keahlian. Oleh karena itu, perlu dukungan dari pemerintah, dunia industri, dan masyarakat untuk memperkuat ekosistem pendidikan vokasi.


Jika dikelola dengan baik, pendidikan vokasi akan menjadi solusi strategis dalam menekan angka pengangguran, meningkatkan daya saing bangsa, serta mempersiapkan generasi muda Indonesia menjadi tenaga kerja profesional yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.


Disclaimer : Disusun dengan bantuan Akal Imitasi (AI) untuk keperluan Konten Sementara Website

Berbagi

Postingan Terkait

Posting Komentar

Konfirmasi Penutupan

Apakah anda yakin ingin menutup pemutaran video ini?